Sabtu, 28 Juli 2012

Journey in Cambodia 2



Minggu lalu saya sudah posting kedatangan kami dikamboja dan beberapa informasi tentang tujuan saya dan pteguh dikamboja selama 2 bulan kedepan.
Dipostingan ke 2 ini saya akan menceritakan tentang NPIC,,
NPIC merupakan salah satu polytechnic  yang dimiliki kamboja yang diresmikan berdiri pada tanggal 18 may 2005,, luas lahan yang dimilki 103.000m2, bangunan 29.110m2 dengan jumlah gedung 18.
NPIC memilki satu program pelatihan kerja untuk ke korea dan 6 major faculty, yaitu:

·         Faculty of General Mechanics
·         Faculty of Electronicity
·         Faculty of Civil Engineering
·         Faculty of Computer Sciences
·         Faculty of Tourism and Hospitality

Saya dan pak teguh diminta untuk mengajar dan sharing apa yang kita kuasai dibidang hotel management dan culinary arts dan tidak meninggalkan tujuan dan tugas utama kami “E-learning by Moodle dan SEAcyberclass..,
Dimulai tanggal 17 july saya sudah mulai masuk kekelas untuk memperkenalkan diri saya dan sosialisasi dengan mahasiswa dan dosen pengajar disini,, pagi itu saya masuk kelas ketika sedang berjalannya praktek masak(Korean cuisine), , tidak banyak bicara,hanya memperkenalkan diri dan tujuan saya disini, kemudian saya membaur dengan mahasiswa/i disni,,
Heran sejujurnya saya dengan keadaan disini, peralatan yang dimiliki merupakan standart industri saat ini, tapi tidak diimbangi dengan perawatannya,,begitu terabaikan, dan sayapun heran mengapa dapur sebesar dan selengkap ini hanya diperuntukan untuk 1 kelas F&B Product yang hanya berjumalah 9 orang,, tapi keheranan itu masih saya pendam dan menjadi tanda tanya besar buat saya dan saya lanjutkan melihat mereka sedang memasak,,
pelajaran pertama yang saya berikan pada mhasiswa/i saat itu  adalh cara memotong yang benar, nyaman dan aman bagi jari kita, karena saya lihat hampir semua anak disni masih belum ngerti cara memotong yang bener,,dan teknik dasar lainnya,,
ini foto kegiatan mereka disaat kelas korean cuisine
 

Setelah praktek selesai saya berdiskusi dengan dosen korean cuisine Mrs.Pojhim,  dosen Western cuisine Mr.chanty.. mengenai kondisi dapur, sistem pembelajaran baik teori dan praktek disni,dan  terjawablah beberapa pertanyaan yang saya belum terungkap tadi, ternyata di NPIC ini khususnya F&B product sebelumnya memiliki kurang lebih 40 mahasiswa dalam satu kelas, namun semakin kemari ,semakin banyak yang berkurang peminatnya, karna beberapa hal, seperti :
·         Mahasiswa/i tidak mau belajar lebih dari satu tahun, karena mereka berasal dari keluarga yang sederhana, sehingga mereka ingin cepat-cepat bekerja setelah lulus,
·         Dan orang tua mereka pun tidak memberikan izin jika ia lama-lam bersekolah.
·         Di kota Phnom Penh telah berdiri sekolah cullinary yang waktu beljarnyya lebih singkat daripada NPIC.

Ketika saya mendengar itu, heran saya, dan saya ceritakan kepada seluruh mahasiswa F&B product serta dosen disini, berapa lama dan bagaimana saya belajar tentang kuliner , mereka pun jauh lebih heran karna begitu lamanya saya menuntut ilmu untk satu bidang seperti kuliner, dan saya ceritakan pula sedikit pengalaman saya di bidang kuliner, serta gambaran-gambaran kedepan jika ia menekuni bidang ini dengan mendalam dan serius. untuk membuat mereka semakin tertarik dan bersemngat menjalani kegiatan pembelajaran yang telah ia ambil. Setelah panjang lebar kami berdiskusi dan sharing pengalaman, saya mengajak mereka tour kitchen equipment ,didpur mereka sendiri dan saya jelaskan cara penyimpanan bahan, serta maintenance equipment,,
Dan inilah hal tergila yang saya lakukan, hari pertama masuk sudah mengacak-acak dapur mereka,,hehehehe
tema hari itu General Cleaning, training how to keep and storing, dry ingredients, fresh ingredients and bottle or can  items, ,,karena saya lihat mereka masih menyimpan bahan” makanan segar seperti daging sapi,ayam,ikan, bahkan babi dalam satu tempat dan nggak dicover, bahkan disuhu yang tidak benar, dan jika dibiarkan itu merupakan kesalahan besar.  begitu banyak can ingredients di chiller dalam keadaan berjamur tidak disingkirkan
baik dosen, mahasiswa, serta saya kerjasama membersihkan seluruh area serta alat yang ada didapur, karna saya bilang, saya gakakan mau mengajar jika tempat saya ini masih kotor, tempat penyimpanan bahan di chiller ataupun dry store masih berantakan dan kotor.kenapa seperti itu karna saya bilang,, jika kalian mau menghasilkan atau membuat makanan yang enak sehat dan bernilai tinggi harus melalui proses yang benar, baik penyeleksian bahan , penyimpanan, kebersihan baik alat , area dan bahan serta pengolahan yang benar,, jika kalian masih menyimpan bahan yang salah,kotor dan berjamur,,gakaakn ada yang mau memakan makanan kalian. Karna apa, dikawatirkan makanan kalian sudah terkontaminasi virus atau bakteri yang membahayakan, setelah saya jelaskan mereka sadr atas kesalahan mereka slama ini, dn kami mulai membersihkan seluruh alat yang ada didalam dapur, 
berikut foto kegiatan general cleaning:

 
setelah semua sudah bersih baru saya ajarkan cara penyimpanan fresh,dry and botltle ingredients, ditempat dan suhu yang benar, menggunakan sistem fifo.lifo, label. Setelah itu  kita makan siang bersama dan saya ajarkan mereka  bahasa indonesia...








Setelah seminggu berjalan, satu persatu yang tidak mereka dapatkan di NPIC sdah dpt sya ketahui,melalui beberapa sugestion and request dari dosen product, seperti pengolahan pasta jenis”nya, jenis” sauce yang digunakan, dan banyak lainnya namun yang sangat dosen harapkan, agar saya mau mengajarkan standart recipe western,serta cara yang benar dalam mengolah dan penyajian atau Platting suatu hidangan, karena sebelumnya, mereka terpukau ketika didalam pelajaran korean cuisine saya ajarkan tekhnik lain dalam penyajian makanan diatas piring dengan seni dan porsi yang telah ditetapkan berdasarkan jenis masakan tersebu.t

Selain itu  pengenalan bahan-bahan dasar” western belum banyak diketahui dosen disini,, mereka (mahasiswa/i) belajar tetapi tidak dijelaskan dengan waktu teori yang cukup, sehingga pengetahuan mereka tentang bahan dasar dan method cooking masih minim, karena disetiap pertemuan merka hanya menulis resep yang akan dipraktekan hari itu,diterangkan cara membuat, thats it,, lalu mereka mulai praktek yang tidak diberikan batasan waktu (alias suka-suka mereka),
Dosen disini meminta saya untuk membuat bahan ajar praktek lebih dioptimalkan penggunaan bahan dasar ikan baik wetrn ataupun indonesian , karna ikan merupakan sumber protein utama dan melimpah dikamboja, gak masalah buat saya, karna saya buat menu yang meiliki beberapa technik dan metode cooking yang berbeda distiap pertemuannya agar mereka dapat menguasai sejumlah technik dan metode masak wlau hanya beberapa kali saja praktek, untuk daging sapi dan ayam harganya lumayan mahal,,jadi beberapa menu yang saya ajukan lebih mendominasi bahan dasar ikan.dan dalam seminggu saya mengajar 4 pertemuan .
Dan ini foto kegiatan dalam kelas western dan indonesian cuisine di NPIC
 
 

 berikut Schedule matriks culinary program yang saya buat start from 25 july - 31 August 2012
No.
Name of letchurer and Subject
July
August
Mon
Tues
Wed
Thurs
Friday
Mon
Tues
Wed
Thurs
Friday
1
Mr, Chanty <Hotmenu western>











A.        Bake macaroni schotel and lasagna


25








B.         Rollade Steak







1



C.         Chicken roast stuffing







8



D.        Fish terrine pan fried







15



E.         Spagethi Carbonara sauce







22



F.         Examination by Seacyberclass







29


2
Mr.Chanty <Hotmenu Indonesian>











A.        Ikan goreng asam manis




27






B.         Ikan goreng bumbu pesmol









3

C.         Nasi goreng jawa









10

D.        Mie seafood rebus









17

E.         Examination by Seacyberclass









31
3
Mrs. Pojhim <soup and sauce>











Indonesian language in the kitchen

24









Bechamel and bolognaise sauce


25








Indonesian language in the kitchen

31









Mushroom soup







1



Indonesian language in the kitchen






7




Pumpkin soup







8



Indonesian language in the kitchen






14




Red capsicum coulist







15



Indonesian language in the kitchen






21




Gulai daging sapi







22



Examination by Seacyberclass







28




Matriks selesai, menu juga beres , saya pikir ini sudah selesai,, ternyata belum, jadi seorang pendidik itu gak mudah gakcuma ngajarin ilmu dan selesai ketika bahan ajar telah diajarkan,,
mempertahankan dan memperjuangkan program kerja itu yang bikin ribet,,dibantah dengan alasan yg menurut saya gakmasuk akal,, selain ini sebagai tugas, saya memang seneng kalao bisa berbagi ilmu, makanya saya buat menu yang menurut saya memiliki beberapa technik dasar pengolahan dari preparation, sampai platting, yang harus mereka kuasai agar kompetensi siswa dapat menyeluruh dan sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan industri saat ini,,dan saya harus perjuangkan .!!
bukan dibikin ribet gini juga kali pak,gimana anak didik mau kompeten kalo yang diajarin Cuma rebus”an ,tumis”san,serta pembekalan teori yang masih sangat kurangt, saya mau bantu malah gak mau menyetujui menu yang saya buat lantaran overbudget, ,saya pikir bukan lantaran menu,, tpi beberapa internal problem dan sstem ajar disni yang menjadi faktor utama yang membuat daftar belanja saya terlihat mahal,, setelah berdiskusi kembali dengan head cullinary department dan dosen kuliner,, saya terangkan dgn jelas maksud saya buat menu seperti itu, dan saya  jabarkan beberapa hal yang harusnya di rubah disini...alhasil,,menu disetujui,, hidup itu itu memang butuh perjuangan,kalo gakberjuangan gaksukses menunya,gakjadi bagi” pengalaman dahh..
Singkat cerita beberapa beberapa menu sudah saya ajarkan dengan basic” method cooking yang benar serta  teori yang saya beri, dari masakan indonesia hingga western seperti chicken wings bumbu bali, ikan goreng asam manis,baked macaroni dan baked lasagna dan sisa bahan ajar serta examination by seacyberclass yang akan saya lakukan diakhir bulan agustus nnti  ,, dan kesimpulannya mahasiswa/i disni lebih bersemangat praktek, karena sebelum kedatangan saya kemari, mahasiswa yang hadir setiap hari hanya sebagian,,
dosen disini memberikan saya keleluasaan untuk mengajar, tapi bukan berarti dia pergi meninggalkan dapur begitu saja ketika saya sedang mengajar,,mereka ikut dalam group siswa mendampingi serta belajar bersama, lain hal dengan yang dialami P’teguh ketika mengajar,,dia ditinggl dosen begitu saja ketika mengajar didalam kelas,,buette dehh hehehehe,,sabar ya pak teguhh^^,)
Kalo udah kondisinya kya begini,rasanya gakmau pullang,,tpi kalo inget keluarga, inget my sweetheart, temen” jadi pengen buru” balik aja lahh,,,,
Puasa disini seru banget deh,,banyak cerita baik suka dan duka, tpi keadaan yang terpojokkan seperti ini yang membuat saya belajar tentang arti kesederhanaan, kebersamaan dan kemandiriian,, kita disini saya dan p’teguh harus berusaha mencari makan atau membuat makanan sendiri untuk buka dan sahur,,karna akan percuma kalo beli makanan matang diluar meskipun halal dibahan belum tentu  peralatan dan minyak yang mereka pake apa iya berbeda dengan yg merka gunakan buat masak BB,, ya seminggu duaminggu disini kita hanya mengandalkan magiccom, magic com itu bener” magic buat kita karena bisa buat masak nasi,mie instan, mackerel ,sayur SOM LORR Tri, Nasi Goreng, Bahkan “Spagethi Pottheck” pun bisa dibuat,,,heheheeh canggih emang nih alat.. tapi ini gakboleh berlarut” karna kami tinggal disini untuk 2 bulan kedepan pasti jenuh juga dg menu yg seperti itu” aja,,dan akhirnya saya temui MR.chanty yang merupakan dosen western Cuisine, saya minta diberikan fasilitas stove portable untk dikamar agar kami bisa masak,, dan Pertolongan Allah pun turun untuk hambanya yang mau berusaha,, bukan hanya komporpotable yang ia beri ,, !! melainkan satu buah kunci dapur ia berikan kesaya,,agar saya dapat memasak apapun yang saya mau didapur dengan mudahh kapanpun saya mau,,,, yaang penting alat dan tempat udah dapet.mengenaibahan??
selagi masih ada kangkung liar, bahkan rumput liar,,bisalah ditumis buat makan,,heheh bercandaan doang kok,,ya pastinya kita buat masakan indonesia kaya sayur sop,,gorengan tahu bakwan,nasi goreng, bahkan telur dadar,,telur dadar disni merupakan makanan yang langka,,gimana gak langka ?disini ada tradisional food namanya PONG THEI KUN,(kalo dibahasa indonesia artinya telur bebek rebus) ketika saya diajak nongkrong sore” dengan head cullinary department saya dikasih pong tei kun itu,,saya pikir telur biasa,,dan saya bingung dengan ritual makan telur yang mereka lakukan, karena mereka memakannya menggunakan air jeruk nipis, sejenis daun sirih serta garlic pickles,,ketika telur itu dilubangi dibagian atas,ternyata bagian dalamnya masih berair,saya pikir belum matang,,dan semakin saya buka lebar,ternyata itu bukan telur bebek rebus yang biasa saya dan orang indonesia ummumnya makan,,itu TELUR BEBEK REBUS YANG SUDAH BERJANIN,, Oh my God,,!!!!!!!!!!!
makanya disini telur susah,lantaran telur semua diengrami dan dimasak ketika proses pembentukan janin sedang berlangsung..dan ini mereka bilang sumber gizi dan sumber tenaga yang bagus untuk tubuh mereka.dan itu sedikit ulasan cerita tentang makanan disini yang gakbisa kami makan,, dari pengolahan, jenis daging yang dilarang atau rasa makanannya,,makanan disni rasanya mendominasi asam, baik dari jeruk, buah asam, bahkan dalam sayurpun menggunakan nanas ,,wueeekkkk gakbisa kita makan –makanan disini,,

berikut foto persediaandan kegiatan memasak  kita dikamar,
 

 



Itulah sekilas cerita diminggu ke 2 hingga ketiga saya dan pteguh disini,,,banyak kisahseru yang gakbisa diungkap melalui kata,,dan ini semua dapat saya rasakan berkat menimba ilmu di Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Jakarta, berkat beasiswa unggulan BPKLN, serta SEAMOLEC yang telah memberikan kepercayaan untuk saya melaksanakan program ini.
salam rindu untuk semuaa,,,