Jumat, 07 Desember 2012

Tugas.3 Ekonomi Pariwisata


Negara Astina
Number of Tourist (N)
Frequency (F)
Trip (T)
1.150.000
1 kali
1.150.000
475.000
2 kali
950.000
185.000
3 kali
555.000
1.810.000

2.655.000
P= 14.500.000 jiwa

A. Berdasarkan Perhitungan Kecenderungan Perjalanan Bersih :
NTP     = N  X 100%
P
1.810.000 X 100%
                         14.500.000
12,48%

B. Berdasarkan Perhitungan Kecenderungan Perjalanan Kotor :
GTP     = T X 100%
P
2.655.000 X 100%
                        14.500.000
= 18,37%

C. Frekuensi Perjalanan :
TF        =       GTP
NTP
=     18,31%
       12,48%
= 1,46 Kali = 1 Kali

Negara Amarta
Number of Tourist (N)
Frequency (F)
Trip (T)
657.000
1 kali
675.000
355.000
2 kali
710.000
193.000
3 kali
579.000
1.223.000
1.964.000
P = 9.700.000 jiwa

A. Berdasarkan Perhitungan Kecenderungan Perjalanan Bersih :
NTP     = N X 100%
P
=  1.223.000 X 100%
9.700.000
=  12,60%

B. Berdasarkan Perhitungan Kecenderungan Perjalanan Kotor :
GTP     = T X 100%
P
=  1.964.000 X 100%
9.700.000
= 20,24%

C. FrekuensiPerjalanan :
TF        = GTP
   NTP
20,24%
   12,60%
= 1,60 Kali = 2 kali
Negara amarta memiliki potensi besar sebagai negara asal wisatawan , ini dapat telihat dari jumlah penduduk negara amarta lebih sedikit dibandingkan negara astina namun tingkat frekuensi perjalanannya lebih sering dibandingkan negara astina hingga mencapai2 kali.

Sifat – Sifat dari Kecenderungan Perjalanan
  • Bila pendapatan bertambah maka persentase yang digunakan untuk keperluan pangan akan menjadi lebih kecil.
  • Bila pendapatan bertambah maka persentase yang digunakan untuk keperluan sandang akan tetap sama.
  • Bila pendapatan bertambah maka persentase yang digunakan untuk keperluan bahan bakar, penerangan, air dan penyewaan fasilitas hidup adalah tetap sama. 
  • Bila pendapatan bertambah maka persentase yang digunakan untuk keperluan aneka warna, seperti : rekreasi, pendidikan dan lainnya akan menjadi lebih besar.
  • Kecenderungan perjalanan yang tinggi disebabkan oleh :

a)    Pendapatan penduduk yang besar.
b)   Tingkat profesionalisme masyarakat (Wiraswasta, Direktur, Karyawan tingkat tinggi, dll).
c)    Penduduk kota-kota besar.
d)   Kelompok usia antara 20-45 tahun.
e)    Kelompok keluarga kecil dan keluarga- keluarga yang memiliki anak –anak usia sekolah.
f)    Tingkat pendidikan penduduk yang tinggi.
·     Kecenderungan perjalanan yang rendah disebabkan oleh :
a)  Pendapatan penduduk yang kecil.
b)  Pekerjaan Penduduk seperti Petani,Buruh dan Pensiunan.
c)  Anak-anak kecil dan orang – orang diatas 75 tahun.
d)  Para penghuni desa yang penduduknya kurang dari 2.000 orang.
e)  Anggota keluarga besar (>5 orang).

Produk Jasa Kepariwisataan dalam Kondisi :
·           Kondisi Elastis:
Seorang businessman yang melakukan perjalanan bisnis sekaligus wisata yang diprovide oleh perushaan ia bekerja mulai dari transportasi, penginapan, dan makan minuman.

·           Kondisi Elastisitas Murni
Kenaikan Harga yang menyebabkan harga bahan lainnya ikut menjadi naik, contoh harga bahan bakar minyak (BBM) jika harga BBm naik, secara otomatis harga kebutuhan pokok ikut naik karena sebagian besar bahan pokok di dapat dari luar daerah yang mana di bawa menggunakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar.

·           Kondisi Tidak Elastis
Kenaikan harga yang berimbas pada penurunannya permintaan,
Contoh para wisatawan yang berwisata menggunakan uang pribadi yang telah dianggarkan sebelumnya, namun ketika hari H utarif yang dibutuhkan melebihi dari yang dimiliki, otomatis wisatawan tersebut mencari alternatif yang lebih murah dan meninggalkan wisata yang membutuhkan biaya besar, alhasil terjadinya penurunan tingkat kunjungan wisata di beberapa tempat yang bertaraf tinggi untuk biaya.