Negara Astina
Number of
Tourist (N)
|
Frequency
(F)
|
Trip (T)
|
1.150.000
|
1 kali
|
1.150.000
|
475.000
|
2 kali
|
950.000
|
185.000
|
3 kali
|
555.000
|
1.810.000
|
|
2.655.000
|
P=
14.500.000 jiwa
A. Berdasarkan Perhitungan Kecenderungan
Perjalanan Bersih :
NTP = N X 100%
P
= 1.810.000 X 100%
14.500.000
= 12,48%
B. Berdasarkan Perhitungan Kecenderungan
Perjalanan Kotor :
GTP = T X 100%
P
= 2.655.000 X 100%
14.500.000
= 18,37%
C. Frekuensi Perjalanan :
TF = GTP
NTP
= 18,31%
12,48%
= 1,46 Kali = 1 Kali
Negara Amarta
Number of Tourist (N)
|
Frequency (F)
|
Trip (T)
|
657.000
|
1 kali
|
675.000
|
355.000
|
2 kali
|
710.000
|
193.000
|
3 kali
|
579.000
|
1.223.000
|
1.964.000
|
P =
9.700.000 jiwa
A. Berdasarkan Perhitungan Kecenderungan
Perjalanan Bersih :
NTP = N X 100%
P
= 1.223.000 X 100%
9.700.000
= 12,60%
B. Berdasarkan Perhitungan Kecenderungan
Perjalanan Kotor :
GTP = T X 100%
P
= 1.964.000 X 100%
9.700.000
= 20,24%
C. FrekuensiPerjalanan :
TF = GTP
NTP
= 20,24%
12,60%
= 1,60 Kali = 2 kali
Negara amarta memiliki potensi besar
sebagai negara asal wisatawan , ini dapat telihat dari jumlah penduduk negara
amarta lebih sedikit dibandingkan negara astina namun tingkat frekuensi
perjalanannya lebih sering dibandingkan negara astina hingga mencapai2 kali.
Sifat –
Sifat dari Kecenderungan Perjalanan
- Bila pendapatan bertambah maka persentase yang digunakan untuk keperluan pangan akan menjadi lebih kecil.
- Bila pendapatan bertambah maka persentase yang digunakan untuk keperluan sandang akan tetap sama.
- Bila pendapatan bertambah maka persentase yang digunakan untuk keperluan bahan bakar, penerangan, air dan penyewaan fasilitas hidup adalah tetap sama.
- Bila pendapatan bertambah maka persentase yang digunakan untuk keperluan aneka warna, seperti : rekreasi, pendidikan dan lainnya akan menjadi lebih besar.
- Kecenderungan perjalanan yang tinggi disebabkan oleh :
a) Pendapatan penduduk
yang besar.
b) Tingkat
profesionalisme masyarakat (Wiraswasta, Direktur, Karyawan tingkat tinggi,
dll).
c) Penduduk kota-kota
besar.
d) Kelompok usia
antara 20-45 tahun.
e) Kelompok keluarga
kecil dan keluarga- keluarga yang memiliki anak –anak usia sekolah.
f) Tingkat
pendidikan penduduk yang tinggi.
· Kecenderungan perjalanan yang rendah disebabkan oleh :
a) Pendapatan penduduk
yang kecil.
b) Pekerjaan Penduduk
seperti Petani,Buruh dan Pensiunan.
c) Anak-anak kecil
dan orang – orang diatas 75 tahun.
d) Para
penghuni desa yang penduduknya kurang dari 2.000 orang.
e) Anggota keluarga
besar (>5 orang).
Produk Jasa Kepariwisataan dalam
Kondisi :
·
Kondisi Elastis:
Seorang
businessman yang melakukan perjalanan bisnis sekaligus wisata yang diprovide oleh
perushaan ia bekerja mulai dari transportasi, penginapan, dan makan minuman.
·
Kondisi Elastisitas Murni
Kenaikan
Harga yang menyebabkan harga bahan lainnya ikut menjadi naik, contoh harga
bahan bakar minyak (BBM) jika harga BBm naik, secara otomatis harga kebutuhan
pokok ikut naik karena sebagian besar bahan pokok di dapat dari luar daerah
yang mana di bawa menggunakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar.
·
Kondisi Tidak Elastis
Kenaikan
harga yang berimbas pada penurunannya permintaan,
Contoh para
wisatawan yang berwisata menggunakan uang pribadi yang telah dianggarkan
sebelumnya, namun ketika hari H utarif yang dibutuhkan melebihi dari yang
dimiliki, otomatis wisatawan tersebut mencari alternatif yang lebih murah dan
meninggalkan wisata yang membutuhkan biaya besar, alhasil terjadinya penurunan
tingkat kunjungan wisata di beberapa tempat yang bertaraf tinggi untuk biaya.