1. Jelaskan tentang apa yang dimaksud dengan kaidah emas?
Kaidah emas merupakan suatu prinsip
yang pada intinya mengandung masalah filosofis yang membuat orang menjadi
sulit untuk menerima perbedaan, pengertian interkultural dan perdamaian
internasional. Karena asumsinya pada diri kita dimana kita memperlakukan orang lain seperti kita memperlakukan diri kita sendiri atau dengan kata lain kita memperlakukan orang lain sebagaimana kita
ingin diperlakukan.
2. Jelaskan pula apa yang dimaksud dengan simpati dan empati?
- Simpati adalah suatu proses seseorang merasa tertarik terhadap pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain. Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting. Simpati akan berlangsung apabila terdapat pengertian pada kedua belah pihak. Simpati lebih banyak terlihat dalam hubungan persahabatan, hubungan bertetangga, atau hubungan pekerjaan. Seseorang merasa simpati dari pada orang lain karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatannya. Dengan kata lain simpati adalah memposisikan diri kita merasakan yang orang lain rasakan.
- Empati didefinisikan sebagai kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang mencakup spektrum yang luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan untuk menolong, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang lain. Empati mirip perasaan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja, melainkan diikuti perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Dengan kata lain empati adalah tidak hanya memposisikan diri kita untuk merasakan apa yang orang lain rasakan tetapi kita memposisikan diri serta bersikap seperti orang tersebut dg meninggalkan sikap dan prilaku kita untuk sementara waktu.
3. Menurut anda bagaimana sebaiknya kita menyikapi perbedaan budaya?
Menurut saya dengan Sikap Toleransi dan Empati Antar Budaya
Kondisi keragaman budaya masyarakat Indonesia merupakan kenyataan dan
kekayaan yang tidak ada bandingannya, sehingga harus dilihat sebagai sebuah
potensi yang sangat luar biasa. Dilihat dari potensi yang ada baik sumber daya
alamnya (SDA) maupun sumber daya manusianya (SDM), negara Indonesia sangat
mungkin untuk bisa menjadi negara adi daya di dunia. Karena untuk menjadi
negara besar, maka luas wilayah dan jumlah penduduknyapun harus besar dan
syarat ini sudah dipenuhi oleh negara Indonesia.
Untuk bisa menjadi negara besar
langkah pertama yang harus dilakukan adalah bagaimana rakyat Indonesia yang
beraneka ragam itu memiliki kesamaan pandangan dan memiliki satu nasionalisme
yaitu Indonesia. Sebagai bangsa Indonesia kita harus mengedepankan persamaan-
persamaan yang ada, bukan mempertajam perbedaan-perbedaan yang ada.
Kita harus menggali
persamaan-persamaan yang ada pada setiap suku bangsa. Sebab kenyataannya bangsa
Indonesia yang beranekaragam itu lebih banyak persamaan-persamaannya dari pada perbedaan-perbedaannya.
Simbol-simbol budaya atau agama mungkin bisa berbeda-beda, tetapi esensi
maknanya tetap sama. Apabila sikap-sikap ini yang dikembangkan, maka kita akan
bersatu menjadikan negara Indonesia sebagai negara yang besar di dunia.
Tetapi apabila yang dikedepankan
perbedaan-perbedaannya, maka kita akan mengalami konflik dan perpecahan serta
kehancuran. Apabila ini terjadi, maka negara kita akan menjadi negara yang
terpecah-pecah menjadi negara yang kecil. Sebagai bangsa yang beranekaragam, kita
harus mau menerima perbedaan-perbedaan itu.
Semua sikap dan prilaku kita tidak
boleh diskriminatif, yaitu suatu sikap yang membeda-bedakan karena adanya
perbedaan suku bangsa. Semua suku bangsa yang ada harus dipandang sama sebagai
bangsa Indonesia, sebagai warga negara Indonesia yang memiliki hak dan
kewajiban yang sama. Sikap membeda-bedakan akan menyebabkan kita menjadi sulit
dan serba terbatas, sehingga kita menjadi sempit dan picik.
Sikap toleransi juga harus
dikembangkan dalam masyarakat yang multi agama dan budaya. Kita harus merasa
bangga bahwa bangsa Indonesia adalah suatu bangsa dimana bertemunya agama-agama
besar dunia. Semua agama besar dunia seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha dapat
tumbuh berkembang dengan subur di bumi Indonesia. Jarang ada suatu bangsa
dimana agama-agama besar dunia itu hidup tumbuh subur berdampingan secara
damai.
Sikap toleransi ini tidak lain
intinya adalah pengakuan terhadap agama dan kepercayaan yang dianut oleh orang
lain, berdasarkan kepada pengakuan ini, maka membiarkan orang lain untuk
beribadat sesuai dengan agama dan kepercayaannya itu. Sikap toleransi ini
muncul karena didasari oleh adanya jiwa kebangsaan yang tinggi yang lebih
mengedepankan persatuan bersama, ketimbang mengelompokkan diri berdasarkan kelompokknya
masing-masing.
Sikap menghargai dan tidak memandang
suku bangsa lain lebih rendah dari suku bangsanya, juga merupakan sikap yang
dibutuhkan dalam masyarakat Indonesia yang beraneka ragam. Dengan memandang
semua suku bangsa memiliki harkat dan derajat yang sama, maka pergaulan yang
diciptakan adalah pergaulan yang sederajat. Pergaulan yang lebih mengedepankan
kepentingan dan kesejahteraan bersama. Tidak memiliki pandangan, penilaian dan
sikap negatif terhadap suku bangsa lain. Janganlah sekali-kali memandang
negatif terhadap suku bangsa lain.
Mungkin pandangan-pandangan negatif
itu telah ada pada diri kita yang berasal dari pandangan orang tua kita, atau
orang lain yang menganggap negatif terhadap suatu suku bangsa. Pandangan ini
lebih bersifat subyektif dari pada objektif.
Jadi kita harus menghilangkan
stereotif negatif dan kita harus mengembangkan pandangan-pandangan yang positif
terhadap suku bangsa yang lain. Sebab kita juga dengan memiliki sikap tenggang
rasa, akan merasa sakit hati apabila dipandang rendah oleh suku bangsa lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar