PENGERTIAN
ORIENTASI
Program orientasi karyawan baru adalah program yang bertujuan memperkenalkan tentang kehidupan sosial, budaya, dan lingkungan kerja di sekitar tempat kerja.
Point penting yang disampaikan kepada karyawan baru tersebut adalah pengenalan tentang letak georgrafis Batam, Budaya, Sosial Ekonomi, infra struktur, Fasilitas umum (Olaharaga, keagamaan, kemasyarakatan). Peraturan tentang kehidupan di lingkungan dormitory, motivasi kerja.
Setelah memperkerjakan para karyawan, perusahaan menyelenggarakan program orientasi formal. Berdasarkan yang ada,
Program orientasi karyawan baru adalah program yang bertujuan memperkenalkan tentang kehidupan sosial, budaya, dan lingkungan kerja di sekitar tempat kerja.
Point penting yang disampaikan kepada karyawan baru tersebut adalah pengenalan tentang letak georgrafis Batam, Budaya, Sosial Ekonomi, infra struktur, Fasilitas umum (Olaharaga, keagamaan, kemasyarakatan). Peraturan tentang kehidupan di lingkungan dormitory, motivasi kerja.
Setelah memperkerjakan para karyawan, perusahaan menyelenggarakan program orientasi formal. Berdasarkan yang ada,
orientasi biasanya diklasifikasikan menjadi 2,
yaitu:
1. Orientasi
organisasi, adalah memberitahu karyawan mengenai tujuan, riwayat, filosofi,
prosedur dan pengaturan organisasi tersebut. Itu harus mencakup tunjangan
kebijakan dan tunjangan SDM yang relevan seperti jam kerja, prosedur penggajian
tuntutan lembur dan tunjangan.
2. Orientasi
unit kerja, adalah mengakrabkan karyawan itu dengan sasaran unit kerja
tersebut, memperjelas bagaimana pekerjaannya menyumbang pada sasaran unit itu
dan mencakup perkenalan dengan rekan-rekan kerja barunya.
TUJUAN
ORIENTASI PEGAWAI ATAU KARYAWAN
Program Orientasi Karyawan Baru bertujuan untuk :
Program Orientasi Karyawan Baru bertujuan untuk :
·
Menyiapkan mental bagi karyawan baru
dalam menghadapi peralihan suasana dari lingkungan pendidikan ke dunia kerja
yang nyata
·
Menghilangkan hambatan psikologis dalam
memasuki kelompok yang baru
·
Mengenal secara singkat lingkungan pekerjaan
yang baru
Tujuan
orientasi menurut Moekijat (1991:94) adalah sebagai berikut :
·
Memperkenalkan pegawai baru dengan
perusahaan
·
Menghindarkan adanya kekacauan yang
mungkin disebabkan oleh seorang pekerja baru ketika diserahi pekerjaan baru
·
Memberi kesempatan pada pegawai untuk
menanyakan masalah tentang pekerjaan mereka yang baru
·
Menghemat waktu dan tenaga pegawai
dengan memeberitahukan kepada mereka ke mana harus meminta keterangan atau bantuan
dalam menyelesaikan masalah yang mungkin timbul
·
Menerangkan peraturan dan ketentuan
perusahaan sedemikian rupa sehingga pegawai baru dapat menghindarkan rintangan
atau tindakan hukuman yang akan terjadi karena pelanggaran peraturan yang tidak
mereka ketahui
·
Memberikan pengertian kepada pegawai
baru bahwa mereka adalah bagian yang penting di dalam sebuah organisasi
Orientasi
yang efektif akan mencapai beberapa tujuan utama:
·
Membentuk kesan yang menguntungkan pada
karyawan dari organisasi dan pekerjaan.
·
Menyampaikan informasi mengenai organisasi
dan pekerjaan.
·
Meningkatkan penerimaan antarpribadi
oleh rekan-rekan kerja.
·
Mempercepat sosialisasi dan integrasi
karyawan baru ke dalam organisasi.
·
Memastikan bahwa kinerja dan
produktivitas karyawan dimulai lebih cepat.
·
Usaha-usaha orientasi mengenai organisasi
dan pekerjaan.
·
Meningkatkan penerimaan antarpribadi oleh
rekan-rekan kerja.
·
Mempercepat sosialisasi dan integrasi karyawan
baru ke dalam organisasi.
·
Memastikan bahwa kinerja dan produktivitas karyawan
dimulai lebih cepat.
MANFAAT
ORIENTASI
1. Manfaat Orientasi
1. Manfaat Orientasi
1. Mengurangi
perasaan diasingkan, kecemasan, dan kebimbangan pegawai.
2. Dalam waktu yang singkat dapat merasa menjadi
bagian dari organisasi.
3. Hasil lain untuk pegawai yang baru
diorientasikan adalah
a) Cukup baik
b) Tingkat ketergantungannya kecil
c) Kecenderungan untuk keluar juga kecil
d) Selanjutnya, program orientasi juga akan mempercepat proses sosialisasi
a) Cukup baik
b) Tingkat ketergantungannya kecil
c) Kecenderungan untuk keluar juga kecil
d) Selanjutnya, program orientasi juga akan mempercepat proses sosialisasi
1.
Dampak Orientasi
(Dikutip dari Academic of Management Journal : George F. Dreker, 1971), yaitu :
a. turnover (keluar masuknya pegawai)
b. productivity
(Dikutip dari Academic of Management Journal : George F. Dreker, 1971), yaitu :
a. turnover (keluar masuknya pegawai)
b. productivity
Hasil
yang dicapai dengan program orientasi pertama ini adalah
·
Tingkat kecemasan pegawai baru meningkat
·
Kemampuan untuk mempelajari hal-hal yang
baru menjadi sangat renda
·
Bahkan banyak yang tidak kembali lagi
setelah makan siang
·
Ada juga yang tidak mengambil upahnya
hari itu
·
Kejadian kedua, bagian personalia mulai
melakukan reaksi terhadap apa yang terjadi, seperti berikut:
a) Mulai
merekrut pegawai lain dan juga melakukan penelitian tentang sebab terjadinya
hal-hal seperti pada program orientasi pertama tadi
b) Diadakan
perpanjangan waktu
c) Pada
pagi hari diberi informasi tentang banyak hal, misalnya struktur, tujuan jangka
panjang perusahaan, dan hal-hal lain yang sifatnya umum.
d) Penjelasan
dilakukan dan waktunya sekitar dua jam.
e) Kemudia
mereka diberi formulir (kalau bekerja disini apa yang mereka harapkan)
f) Sasarannya
menciptakan sikap positif dari para pegawai baru tersebut terhadap “Texas Instruments”
g) Sebelum
makan siang mereka diperkenalkan pada supervisor dan bersama dengan pegawai
baru tersebut mereka makan bersama
h) Setelah
itu supervisor baru memperkenalkan kepada pegawai lama dari masing-masing unit
kerja, juga kepada pegawai di Assembly Lines
i)
Dari dua kejadian di atas, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
·
pada program orientasi singkat : tingkat
kecemasan meningkat sehingga kemampuan melakukan sesuatu berkurang, sehingga
pegawai merasa tidak mampu dan keluar
·
Pada program orientasi yang relatif lama
: tingkat kecemasan mulai diredakan melalui berbagai kegiatan, sehingga tingkat
kemampuan pegawai menjadi semakin baik dan keinginan untuk keluar pun menjadi
berkurang.
Pendekatan
orientasi yang patut dihindari adalah:
·
Penekanan pada kertas kerja. Setelah
mengisi berbagai barang yang dibutuhkan oleh departemen sumber daya manusia,
para karyawan baru diberikan sambutan sepintas lalu. Selanjutnya mereka
diarahkan kepada penyelianya langsung. Kemungkinan hasilnya: kalangan karyawan
baru tidak merasa sebagai bagian dari perusahaan.
·
Telaah yang kurang lengkap mengenai
dasar-dasar pekerjaan. Suatu orientasi yang cepat dan dangkal, dan para
karyawan baru langsung
ditempatkan di pekerjaan tenggelam ataupun mengap-mengap.
ditempatkan di pekerjaan tenggelam ataupun mengap-mengap.
·
Tugas-tugas pertama karyawan baru tidak
signifikan, dimaksudkan untuk
mengajarkan pekerjaan “mulai dari dasar sekali”.
mengajarkan pekerjaan “mulai dari dasar sekali”.
·
Memberikan terlampau banyak informasi
secara cepat merupakan suatu
keinginan yang baik, namun menjadi pendekatan yang mencelakakan,
menyebabkan para karyawan baru merasa kewalahan dan “mati lemas”.
keinginan yang baik, namun menjadi pendekatan yang mencelakakan,
menyebabkan para karyawan baru merasa kewalahan dan “mati lemas”.
KEUNTUNGAN
DAN KELEMAHAN ORIENTASI SECARA UMUM
1. KEUNTUNGAN ORIENTASI
1. KEUNTUNGAN ORIENTASI
Usaha-usaha orientasi yang efektif juga
berkontribusi terhadap keberhasilan jangka pendek dan jangka panjang. Praktik SDM
sebagai berikut mengandung saran-saran mengenai bagaimana membuat orientasi
karyawan lebih efektif. Beberapa studi penelitian dan survei atas pemberi kerja
melaporkan bahwa sosialisasi dari karyawan-karyawan baru dan komitmen awal
merka pada perusahaan secara positif dipengaruhi oleh orientasi. Sosialisasi
ini meningkatkan “kecocokan antara orang-organisasi”, yang juga menguatkan
pandangan- pandangan positif terhadap pekerjaan, rekan kerja, dan organisasi,
para pemberi kerja telah menemukan nilai dari orientasi bahwa tingkat retensi
karyawan akan lebih tinggi jika karyawan-karyawan baru menerima orientasi yang
efektif. Bentuk pelatihan ini juga berkontribusi pada kinerja organisasional
secara keseluruhan ketika para karyawan lebih cepat merasa sebagai bagian dari
organisasi dan dapat mulai berkontribusi dalam usaha-usaha kerja
organisasional.
Satu cara untuk mengembangkan efisiensi dari orientasi adalah melalui penggunaan orientasi elektronik. Sejumlah pemberi kerja menempatkan informasi orientasi karyawan umum pada intranet atau situs Web perusahaan. Para karyawan baru dapat masuk ke dalam sistem dan mendapatkan banyak materi umum mengenai sejarah perusahaan, struktur, produk dan jasa, pernyataan misi, dan informasi latar belakang lainnya, dan tidak harus duduk di ruang kelas dimana informasi tersebut disampaikan secara pribadi atau dengan video. Kemudian, pertanyaan dan soal yang lebih spesifik dapat ditangani oleh staf SDM dan lainnya setelah para karyawan meninjau informasi-informasi berbasis Web tersebut. Sayangnya banyak sesi orientasi karyawan baru dirasakan sebagai hal yang membosankan, tidak relevan, dan pemborosan waktu oleh karyawan, supervisor, dan manajer departemen mereka.
Satu cara untuk mengembangkan efisiensi dari orientasi adalah melalui penggunaan orientasi elektronik. Sejumlah pemberi kerja menempatkan informasi orientasi karyawan umum pada intranet atau situs Web perusahaan. Para karyawan baru dapat masuk ke dalam sistem dan mendapatkan banyak materi umum mengenai sejarah perusahaan, struktur, produk dan jasa, pernyataan misi, dan informasi latar belakang lainnya, dan tidak harus duduk di ruang kelas dimana informasi tersebut disampaikan secara pribadi atau dengan video. Kemudian, pertanyaan dan soal yang lebih spesifik dapat ditangani oleh staf SDM dan lainnya setelah para karyawan meninjau informasi-informasi berbasis Web tersebut. Sayangnya banyak sesi orientasi karyawan baru dirasakan sebagai hal yang membosankan, tidak relevan, dan pemborosan waktu oleh karyawan, supervisor, dan manajer departemen mereka.
2.KELEMAHAN
ORIENTASI
Kelemahan umum dari program orientasi adalah pada level supervisor. Walaupun bagian kepegawaian telah merancang program orientasi secara efeketif dan juga melatih para supervisor tentang cara bagaimana melakukan orientasi pada bidangnya, namun seringkali mengalami kegagalan.
Untuk dapat menghindarkan kesalahan umum yang dilakukan oleh para supervisor, sebaiknya bagian kepegawaian menyediakan satu pedoman yang berisikan tentang apa-apa yang seharusnya dilakukan oleh supervisor dalam program orientasi tersebut. Cara lain yang dapat dilakukan adalah buddy system. Yaitu dengan menetapkan satu orang pekerja yang telah berpengalaman dan meminta kepadanya mengajak pegawai baru tersebut.
Kelemahan umum dari program orientasi adalah pada level supervisor. Walaupun bagian kepegawaian telah merancang program orientasi secara efeketif dan juga melatih para supervisor tentang cara bagaimana melakukan orientasi pada bidangnya, namun seringkali mengalami kegagalan.
Untuk dapat menghindarkan kesalahan umum yang dilakukan oleh para supervisor, sebaiknya bagian kepegawaian menyediakan satu pedoman yang berisikan tentang apa-apa yang seharusnya dilakukan oleh supervisor dalam program orientasi tersebut. Cara lain yang dapat dilakukan adalah buddy system. Yaitu dengan menetapkan satu orang pekerja yang telah berpengalaman dan meminta kepadanya mengajak pegawai baru tersebut.
HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN DAN HAL-HAL YANG DIHINDARI
DALAM ORIENTASI
·
Orientasi haruslah bermula dengan jenis
informasi yang relevan dan segera untuk dilanjutkan dengan kebijakan-kebijakan
yang lebih umum tentang organisasi. Orientasi haruslah berlangsung dalam
kecepatan yang membuat karyawan baru tetap merasa nyaman.
·
Bagian paling signifikan adalah sisi
manusianya, memberikan pengetahuan kepada karyawan baru tentang seperti apa
para penyelia dan rekan kerjanya, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai standar kerja yang efektif, dan mendorong mereka mencari bantuan dan
saran ketika dibutuhkan
·
Karyawan-karyawan baru sepatutnya
didorong dan diarahkan dalam lingkungannya oleh karyawan atau penyelia yang
berpengalaman sehingga dapat menjawab semua pertanyaan dan dapat segera dihubungi
selama periode induksi
·
Karyawan baru hendaknya secara perlahan
diperkenalkan dengan rekan kerja mereka
Karyawan baru hendaknya diberikan waktu yang cukup untuk mandiri sebelum tuntutan pekerjaan mereka meningkat
Karyawan baru hendaknya diberikan waktu yang cukup untuk mandiri sebelum tuntutan pekerjaan mereka meningkat
Hal-hal
yang perlu dihindari dalam orientasi antara lain:
·
Penekanan
pada kertas kerja
Karyawan baru biasanya hanya diberikan sambutan sepintas lalu mengisis formulir yang dibutuhkan oleh HRD kemudian diserahkan langsung kepada penyelia, hal ini dapat mengakibatkan mereka tidak sebagai bagian dari perusahaan
Karyawan baru biasanya hanya diberikan sambutan sepintas lalu mengisis formulir yang dibutuhkan oleh HRD kemudian diserahkan langsung kepada penyelia, hal ini dapat mengakibatkan mereka tidak sebagai bagian dari perusahaan
·
Tinjauan yang kurang lengkap mengenai
dasar-dasar pekerjaan
·
Suatu orientasi yang cepat dan dangkal
dan langsung ditempatkan pada pekerjaan. Hal ini dapat menyebabkan stres.
·
Tugas pertama karyawan baru yang tidak
signifikan
Yaitu pekerjaan yang sanagt mendasar dan sangat mudah, hal ini dapat mengakibatkan pegawai baru merasa bukan bagian yang penting dalam organisasi.
Yaitu pekerjaan yang sanagt mendasar dan sangat mudah, hal ini dapat mengakibatkan pegawai baru merasa bukan bagian yang penting dalam organisasi.
·
Memberikan informasi yang terlalu cepat
·
Proses orientasi yang terlalu banyak dan
penyampaian yang terlalu cepat dapat mengakibatkan karyawan baru mati lemas.
TAHAP
ORIENTASI
A. BEBERAPA TAHAP ORIENTASI YANG PENTING DILAKUKAN
A. BEBERAPA TAHAP ORIENTASI YANG PENTING DILAKUKAN
1.
Perkenalan
Memperkenalkan pegawai baru, mulai
dari unit kerjanya sendiri sampai unit kerja besarnya dan sampai unit-unit
kerja terkait lainnya, akan memberikan ketenangan dan kenyamanan si pegawai,
karena dia merasa diterima di lingkungannya dan hal tersebut akan mempermudah
dia untuk bertanya jika ada hal-hal yang kurang jelas, bahkan dapat membina
kerja sama dengan yang lain dalam rangka menjalankan tugasnya.
2.
Penjelasan
Tujuan Perusahaan
Dengan menjelaskan profil perusahaan secara lengkap seperti visi, misi, nilai-nilai, budaya perusahaan dan struktur organisasi, akan membuat pegawai baru lebih mengenal perusahaan tersebut, sehingga akan membangkitkan motivasi dan kemampuan dia untuk mendukung tujuan perusahaan.
Dengan menjelaskan profil perusahaan secara lengkap seperti visi, misi, nilai-nilai, budaya perusahaan dan struktur organisasi, akan membuat pegawai baru lebih mengenal perusahaan tersebut, sehingga akan membangkitkan motivasi dan kemampuan dia untuk mendukung tujuan perusahaan.
3. Sosialisasi Kebijakan
Perlu adanya sosialisasi tentang kebijakan perusahaan yang berlaku, mulai dari kebijakan baik yang terkait dengan Sumber Daya Manusia seperti Reward, Career, Training, Hubungan Kepegawaian, Penilaian Pegawai, sampai Termination, juga yang terkait dengan unit kerja tempat dia bekerja, demikian juga tentang kode etik dan peraturan perusahaan. Dengan demikian akan memperjelas hal-hal yang perlu ditaati dan dijalankan dalam memperlancar tugas kerjanya.
Perlu adanya sosialisasi tentang kebijakan perusahaan yang berlaku, mulai dari kebijakan baik yang terkait dengan Sumber Daya Manusia seperti Reward, Career, Training, Hubungan Kepegawaian, Penilaian Pegawai, sampai Termination, juga yang terkait dengan unit kerja tempat dia bekerja, demikian juga tentang kode etik dan peraturan perusahaan. Dengan demikian akan memperjelas hal-hal yang perlu ditaati dan dijalankan dalam memperlancar tugas kerjanya.
4. Jalur Komunikasi
Membuka jalur komunikasi akan mempermudah pegawai baru menyampaikan aspirasinya maupun pertanyaan-pertanyaannya. Untuk itu perlu dibukanya ruang komunikasi bagi pegawai baru, baik melalui komunikasi rutin melalui tatap muka seperti meeting rutin, friday session dll, juga dibukanya jalur media komunikasi seperti email maupun telephone.
Membuka jalur komunikasi akan mempermudah pegawai baru menyampaikan aspirasinya maupun pertanyaan-pertanyaannya. Untuk itu perlu dibukanya ruang komunikasi bagi pegawai baru, baik melalui komunikasi rutin melalui tatap muka seperti meeting rutin, friday session dll, juga dibukanya jalur media komunikasi seperti email maupun telephone.
5. Proses Monitoring
Tentunya pada awal bekerja, si pegawai baru sudah disosialisasikan target kerja yang harus dicapai. Perlu adanya monitor rutin akan hasil kerjanya, sehingga akan membantu pegawai tersebut lebih lagi meningkatkan kinerjanya. Jika ada kekurangan, maka dapat disampaikan hal-hal yang perlu dia lakukan untuk mengatasi kekurangan tersebut. Demikian juga jika ternyata pegawai tersebut berhasil mencapai target yang lebih, maka dapat ditingkatkan lagi target kerjanya.
Dengan adanya orientasi pegawai baru tersebut diharapkan dapat membantu pegawai dapat bekerja dengan baik, yang dapat meningkatkan produktivitas kerjanya, yang pada akhirnya akan mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Tentunya pada awal bekerja, si pegawai baru sudah disosialisasikan target kerja yang harus dicapai. Perlu adanya monitor rutin akan hasil kerjanya, sehingga akan membantu pegawai tersebut lebih lagi meningkatkan kinerjanya. Jika ada kekurangan, maka dapat disampaikan hal-hal yang perlu dia lakukan untuk mengatasi kekurangan tersebut. Demikian juga jika ternyata pegawai tersebut berhasil mencapai target yang lebih, maka dapat ditingkatkan lagi target kerjanya.
Dengan adanya orientasi pegawai baru tersebut diharapkan dapat membantu pegawai dapat bekerja dengan baik, yang dapat meningkatkan produktivitas kerjanya, yang pada akhirnya akan mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
BAHAN
ORIENTASI KARYAWAN BARU
Training untuk pengenalan profil Perusahaan
Training untuk pengenalan profil Perusahaan
- Sejarah Perusahaan
- Norma & tradisi Perusahaan
- Kebijakan perusahaan
- Deskripsi produk dan jasa yang dihasilkan
- Struktur, Otoritas & Tanggung Jawab
- Standar Operation Procedure perusahaan dan bagian tertentu yang relevan
- Iklim kerja termasuk hubungan dengan sesama karyawan & atasan
- Peraturan Perusahaan dan hal-hal penting lainnya:
- Disiplin & tata tertib
- Prosedur penggajian
- Transportasi dari dan ke perusahaan
- Jam masuk & pulang kantor